Jumat, 24 Juli 2020

Analisis perencanaan produksi massal


Analisa perencanaan produksi
Pengertian produksi dalam arti sempit produksi merupakan usaha manusia mengolah atau mengubah sumber-sumber ekonomi (bahan-bahan) menjadi produk baru. Sedangkan dalam arti luas produksi adalah Setiap kegiatan yang ditujukan untuk menciptakan atau menambah nilai guna (manfaat) suatu barang/jasa yang dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan. Jadi, inti dari kegiatan produksi adalah menambah atau menciptakan nilai guna atau manfaat dari suatu barang/kasar.
Secara teknis, kegiatan produksi dilakukan dengan mengkomunikasikan beberapa input untuk menghasilkan sejumlah output. Dalam pengertian ekonomi, produksi didefinisikan sebagai usaha manusia untuk menciptakan atau menambah daya atau nilai guna dari suatu barang atau benda untuk memenuhi kebutuhan manusia.

Manfaat (utility) yang diciptakan terdiri dari manfaat bentuk, mandaat temapt, maupun manfaat waktu. Untuk lebih jelasnya perhatikan contoh berikut:
1. Manfaat bentuk (form utility) seorang wirausahawan membuka usaha pengolahan barang bekas menjadi berbagai produk seperti kursi meja, empat, ayunan, vulkanisir ban, dan sebagainya.
2. Manfaat tempat-tempat (place utility) seorang wirausahawan membuka usaha penjualan batu batu kali di daerah perkotaan tomat yang diambil dari sungai/kali di desa atau seorang petani membawa hasil kebun kelapanya untuk dijual ke pasar di Kota.
3. Manfaat waktu (time utility) seorang wirausahawan melakukan kegiatan penyimpanan sebagian padi hasil panennya untuk dijual atau dimanfaatkan pada musim paceklik seseorang yang membuka usaha pembuatan jas hujan acold menjelang atau pada saat musim hujan.

Produk/barang hasil dari kegiatan produksi yang mempunyai sifat-sifat fisik dan kimia serta ada jangka waktu antara saat diproduksi dengan saat dikonsumsi atau digunakan. Sedangkan jasa adalah hasil dari kegiatan produksi yang tidak mempunyai sifat-sifat baik fisik maupun kimia serta tidak ada jarak waktu antara saat diproduksi dengan saat dikonsumsi.

Pengertian perencanaan produksi perencanaan produksi juga dapat didefinisikan sebagai proses untuk memproduksi barang-barang pada suatu periode tertentu sesuai dengan yang diramalkan apa bisa dilakukan melalui pengorganisasian sumber daya seperti tenaga kerja bahan baku, mesin dan peralatan lainnya hasil dari perencanaan produksi adalah sebuah rencana produksi yang merupakan faktor penting bagi keberlangsungan suatu perusahaan menurut Sukaria simulingga 2013 tentang perencanaan produksi meliputi: a mempersiapkan rencana produksi mulai dari tingkat agregat untuk seluruh paket yang meliputi perkiraan permintaan pasar dan proyeksi penjualan penyelesaian setiap produk yang diproduksi merencanakan produksi dan pengadaan komponen yang dibuat dari luar (X) dan bahan baku proses operasi setiap odol pada Stasiun kerja terkait menyampaikan penyelesaian setiap order kepada para pemesan.

Adapun perencanaan produksi menurut Sukaria Simulingga meliputi hal-hal sebagai berikut:
1. Mempersiapkan recana produksi mulai dari tingkat agregat untuk seluruh pabrik yang meliputi perkiraan permintaan pasar dan proyeksi penjualan.
2. Membuat jadwal penyelesaian setiap produk yang diproduksi
3. Merencanakan produksi dan pengadaan komponen yang dibutuhkan dari luar dan bahan baku
4. Menjadwalkan proses operasi pada stasiun kerja terkait
5. Menyampaikan jadwal penyelesaian setiap order kepada para pemesan

Hal-hal yang harus dipertimbangkan dalam perencanaan produksi:
1. Jumlah kebutuhan produksi selama periode tertentu
2. Kebijakan persediaan terhadap jumlah persediaan bahan baku bahan/penolong bahan setengah jadi dan barang jadi
3. Perbedaan kapasitas mesin atau kapasitas produksi
4. Tersedianya fasilitas produksi seandainya terjadi penambahan atau pengurangan kapasitas produksi
5. Tersedianya bahan baku dan bahan penolong serta tenaga kerja
6. Jumlah produksi yang ekonomimis
7. Jadwal produksi dalam satu periode anggaran tertentu
8. Skala produksi dan karakteristik proses produksi
9. Dan lain-lain termasuk dampak dari lamanya proses produksi

Setiap wirausaha atau manajer produksi suatu perusahaan melakukan langkah-langkah perencanaan produksi, sebagia berikut ;
1. Penelitian dan pengembangan produk
2. Mencari gagasan dan seleksi produk
3. Menetapkan skala produksi

Jenis-jenis perencanaan produksi:
1.Perencanaan produksi jangka pendek (perencanaan operasional) adalah penentuan kegiatan produksi yang akan dilakukan dalam jangka waku satu tahun mendatang atau kurang, engan tujuan untuk mengatur penggunaan tenaga kerja, persediaan bahan dan fasilitas produksi yang dimiliki perusahaan pabrik.
2. Perencanaan produksi jangka panjang adalah penentuan tingkat kegiatan produksi lebih daripada satu tahun. Biasanya sampai lima tahun mendatang, dengan tujuan untuk mengatur pertambahan kapasitas peralatan atau mesin-mesin, ekpansi pabrik dan pengembangan produk (product development)

Fungsi dan tujuan perencanaan produksi:
1. Menjamin rencana penjualan dan rencan produksi konsisten terhadap rencana strategis perusahaan
2. Sebagai alat ukut performansi proses perencanaan produksi
3. Menjamin kemampuan produksi konsisten terhadap rencana produksi
4. Memonitor hasil produk jadi untuk mencapai target produksi dan rencana strategis
5. Mengarahkan penyusunan dan pelaksanaan jadwal induk produksi

Sedangkan tujuan dari perencanaan produksi adalah:
1. Meramalkan permintaa produk yang dinyatakan dalam jumlah produk sebagai fungsi dari waktu
2. Menetapkan jumlah saat pemesanan bahan baku serta komponen secara ekonomis dan terpadu
3. Menetepkan keseimbangan antara tingkat kebutuhan produksi, teknik pemenuhan pesanan, serta memonitor tingkat persediaan produk jadi setiap saat. Membandingkannya dengan rencana persediaan dan melakukan revisi atas rencana produksi pada saat yang ditentukan
4. Membuat jadwal produksi, penugasan, pembebanan mesin, dan tenaga kerja yang terperinci sesuai dengan ketersediaan kapasitas dan fluktuasi permintaan pada suatu periode

Terdapat factor-faktor yang berhubungan dengan laba dan biasa digunakan untuk menilai kinerja usahapengembangan produk, sebagia berikut:
1. Kualitas produk
2. Biaya produk
3. Waktu pengembangan produk
4. Biaya pengembangan
5. Kapabilitas pengembangan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar