Rabu, 14 Oktober 2020

Tahap Perakitan Produk

Proses produksi merupakan kegiatan atau rangkaian yang saling berkaitan untuk memberikan nilai atau menambah nilai kegunaan terhadap suatu barang. Suatu proses produksi yang bertujuan memberi nilai suatu barang dapat dilihat pada proses produksi yang mengolah bahan baku menjadi barang setengah jadi atau barang jadi.

Perakitan adalah suatu proses penyusunan dan penyatuan beberapa bagian komponen menjadi suatu alat yang mempunyai fungsi tertntu. Kegiatan perakitan adalah kegiatan penggabungan dua buah bagian atau lebih sehingga membentuk produk jadi. Pekerjaan perakitan dimulai apabila objek sudah siap untuk dipasang dan berakhir bila objek tersebut telah bergabung secara sempurna. Fungsi utama perakitan adalah untuk menggabungkan komponen, material penyambung, dan subrakitan menjadi barang jadi. Oleh karenanya fungsi perakitan terdiri dari tiga unsur, dimana ketiga unsur perakitan, yaitu menyiapkan komponen, penggabungan komponen-komponen serta pemeriksaan kualitas produk.

1. Metode perakitan produk

  • Metode perakitan yang dapat ditukar-tukar

          Pada metode ini, bagian-bagian yang akan dirakit dapat ditukarkan satu sama lain (interchangelable) karena bagian tersebut dibuat oleh suatu pabrik.

  •  Perakitan dengan pemilihan

           Dengan metode pemilihan, komponen-komponennya juga dihasilkan dengan produksi massal yang pengukuran-pengukurannya terdiri menurut batasan-batasan ukuran.

  • Perakitan secara individual

          Perakitan ini dalam pengerjaannya tidak dapat dipisahkan antara pasangan satu dengan pasangannya karena dalam pengerjaannya harus berurutan tergantung bagian yang sebelumnya.

2. Macam-macam perakitan

  • Perakitan manual, yaitu perakitan yang sebagian besat proses dikerjakan secara onvensional atau menggunakan tenaga manusia dengan peralatan yang sederhana tanpa alat-alat bantu yang spesifik atau khusus
  • Perakitan otomatis, yaitu perakitan yang dikerjakan dengan sistem otomatis seperti otomasi, elektronik, mekanik, gabungan mekanik dan elektronik (mekatronik), dan membutuhkan alat bantu yang lebih khusus. 

Jenis perakitan dapat dibedakan menurut jenis produk yang akan dilakukan perakitan. Adapun jenis perakitan berdasarkan jenis produk yang akandilakukan perakitan, yaitu :

  • Jenis perakitan tunggal, yaitu perakitan dengan produk hanya satu jenis saja
  • Jenis perakitan produk seri, adalah bila perakitan dilakukan dalam jumlah massal dalam bentuk dan ukuran yang sama (perakitan produk elektronik, mobil, motor dll).
 
 

3. Faktor-faktor yang memengaruhi lini perakitan, terutama pada produk yang berkaitan dengan perangkat keras.

  • Jenis bahan yang mengalami perakitan
          Setiap jenis bahan mempunyai sifat-sifat khusus dari bahan lainnya sehingga sewaktu dilakukan perakitan jenis bahan, sebelumnya harus diketahui sifat-sifatnya.
  • Kekuatan yang dibutuhkan
          Pertimbangan kekuatan yang dibutuhkan untuk suatu konstruksi, sebaiknya telah dihitung sewaktu merencanakan konstruksi sambngan yang akan deikerjakan.
  • Pemilihan motode penyambungan
          Pemilihan metode panyambungan ini sangat erat hubungannya dengan jenis bahan dan kekuatan sambungan yang dibutuhkan, sebeb setiap metode penyambungan mempunyai keistimewaan tersendiri.
  • Pemilihan metode penguatan
          Penguatan pelat bertujuan untuk memberikan kekuatan pada pelat yan mengalami proses pembentukan. Karena bahan dasar pelat ini relatif tipis, maka biasanya dibutuhkan penguaran pada pelat baik pada tepi maupun bodi.
  • Penggunaan alat bantu perakitan
          Alat-alat bantu dalam perakitan harus dieprtimbangkan berdasarkan bentuk-bentuk konstruksi. KOnstruksi yang terdiri dari jumlah komponen yang banyak membutuhkan alat bantu perakitan.
  • Toleransi
           Toleransi dalam perakitan dipertimbangkan atas dasar pasangan antara elemen yang dirakit menjadi komponen yang lebih besar. Toleransi untuk pasangan ini dikenal dengan istilah interchange ability (sifat mampu tukar).
  • Bentuk/tampilan
          Tampilan suatu produk sangat memengatuhi terhadap nilai jual produk itu sendiri. Tampilan pada dasarnya diawali dari gambar atau desainnya dan desesuaikan dengan penggunaan konstruksi di lapangan.
  • Ergonomis
          Ergonomis yang dimaksud dalam perakitan adalah kesesuaiana antara produk dengan kenyamanan si pemakai (end user). Artinya, apabila produk ini digunakan tidak menimbulkan cepat letih, membahayakan, membosankan dan sebagainya.
  • Finishing
          Pekerjaan akhir merupakan bagian yang sangat penting dalam proses perakitan. Finishing ini akan memberikan tampilan terhadap nilai jual produk.

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar